Nilai Tukar Rupiah Melorot Terhadap Dolar AS, Dampak Ketegangan di Timur Tengah

billsworkshop.com – Pada Selasa pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah sebesar 26 poin atau 0,16 persen, mencapai 15.581 per dolar AS dari sebelumnya 15.555 per dolar AS.

Menurut Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, diperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah pada perdagangan Selasa ini, dipengaruhi oleh ketegangan di Timur Tengah.

Ia menyebutkan bahwa indeks dolar AS pagi ini berada di kisaran 102,8, sedangkan pada pagi hari sebelumnya berada di kisaran 102,4. Ketegangan tersebut dipicu oleh serangan AS dan Inggris terhadap markas Houthi di Yaman, balasan serangan dari Houthi terhadap kapal-kapal komersial AS di Laut Merah, serangan Israel ke Gaza, rudal dari Lebanon yang menghantam Israel, serta gempuran Turki ke pemberontak Kurdi di Irak dan Suriah.

Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan dampaknya terhadap perekonomian global. Pagi ini, indeks saham Asia juga terlihat menurun dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Bos BI: Nilai Tukar Rupiah Rp17.500-Rp20.000 Bukan Proyeksi, Tapi...

Proyeksi Nilai Tukar Rupiah

Tanda-tanda tersebut menunjukkan upaya pelaku pasar untuk menghindari aset berisiko. Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran 15.530 hingga 15.600 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Juga : “Inflasi Belum Mencapai Target, Bank Sentral Eropa Enggan Memangkas Suku Bunga

Seteru Makin Memanas, Rudal Balistik Houthi Hantam Kapal AS

Houthi Melancarkan Serangan Rudal Balistik ke Kapal Kargo AS

Houthi terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden. Serangan terbaru mereka menargetkan kapal kontainer berbendera Kepulauan Marshall, yaitu Gibraltar Eagle, yang merupakan milik Amerika Serikat (AS) dan sedang melintasi Teluk Aden menggunakan rudal balistik.

Serangan tersebut mengenai ruang kargo kapal dan tidak diyakini menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Kelompok Houthi, yang telah berusaha menguasai Yaman selama lebih dari 20 tahun, mengklaim bahwa lebih dari 30 serangan terhadap kapal komersial dalam enam minggu terakhir merupakan bagian dari upaya mereka untuk menekan Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Serangan Rudal Houthi Menghantam Kapal Cargo AS | Internasional

“Pandangan kami terhadap situasi di Palestina dan serangan terhadap Gaza tidak akan mengalami perubahan, baik setelah serangan maupun ancaman. Serangan untuk menghalangi kapal-kapal Israel atau yang menuju pelabuhan Palestina yang diduduki akan terus berlangsung,” kata kepala perunding Houthi, Mohammed Abdulsalam, pada Senin (15/1/2024), seperti dilansir oleh The Guardian pada Selasa (16/1).

Kelompok Houthi juga menyatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan segera memungkinkan arus kapal melalui Laut Merah menjadi lancar.

Qatar, yang merupakan pengguna kapal kontainer terbesar, mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirimkan gas cair melalui Laut Merah dalam waktu dekat. Tingkat lalu lintas dikatakan telah menurun secara keseluruhan sejak serangan di AS dan Inggris pada Kamis (11/1).