billsworkshop.com – Bagaimana cara untuk mengobati penyakit HIV/ AIDS? Penyembuhan penyakit HIV/ AIDS biasanya dicoba dengan memakai obat antiretroviral (ARV). Ada bermacam opsi obat antiretroviral, berikut penjelasannya.

Apa itu Penyakit AIDS?

AIDS adalah penyakit yang terjalin sebab peradangan virus HIV. AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) ialah stadium sangat akhir dari penyakit HIV. Tetapi, tidak seluruh orang yang mengidap HIV hendak tumbuh jadi AIDS. Penyakit AIDS hendak melemahkan sistem imunitas badan pengidapnya. Dampaknya, bermacam penyakit hendak lebih gampang melanda, sehingga penyakit yang sepatutnya tidak parah pada orang wajar bisa jadi mematikan pada pengidap AIDS.

Penyakit AIDS

Identitas serta Indikasi Penyakit AIDS

1. Peradangan Oportunistik

Seorang dengan penyakit AIDS lebih rentan terhadap peradangan oportunistik, ialah penyakit yang umumnya tidak melanda orang dengan sistem imunitas yang sehat. Contoh peradangan ini mengaitkan Pneumocystis jiroveci pneumonia (PCP), tuberkulosis, serta peradangan jamur.

2. Penyusutan Berat Tubuh yang Signifikan

Orang dengan penyakit AIDS kerap hadapi penyusutan berat tubuh yang ekstrim serta susah untuk diatasi.

3. Demam yang Tidak Jelas Penyebabnya

Demam yang tidak jelas penyebabnya bisa jadi ciri penyakit AIDS.

4. Batuk serta Sesak Napas

Peradangan paru-paru, paling utama oleh PCP, bisa menimbulkan batuk serta kesusahan bernapas.

5. Kendala Pencernaan

Diare yang berkelanjutan, mual, serta muntah merupakan indikasi yang bisa jadi timbul pada orang dengan penyakit AIDS.

6. Permasalahan Neurologis

Sebagian orang dengan AIDS hadapi permasalahan neurologis, tercantum kendala kognitif serta pergantian sikap.

Penyakit AIDS

Penyebab Penyakit AIDS

Penyakit AIDS diakibatkan oleh peradangan virus HIV. Virus ini meluas lewat kontak langsung dengan cairan badan yang terinfeksi, semacam darah, air sperma, cairan Miss V, serta ASI. Penularan HIV bisa terjalin lewat ikatan intim tanpa proteksi, pemakaian jarum suntik bersama, ataupun dari bunda ke balita sepanjang kehamilan, persalinan, ataupun menyusui.

Pencegahan serta Pengobatan

Penangkalan AIDS mengaitkan praktik- praktik nyaman, semacam memakai kondom dikala berhubungan seks, menjauhi pemakaian jarum suntik bersama, serta memperoleh penyembuhan untuk orang yang terinfeksi HIV.

Penyembuhan AIDS mengaitkan pengobatan antiretroviral (ARV) yang dirancang untuk menghentikan ataupun melambatkan pertumbuhan HIV dalam badan. Walaupun tidak terdapat obat yang bisa mengobati HIV seluruhnya, penyembuhan yang pas bisa menolong melindungi tingkatan imunitas badan serta menghindari pertumbuhan HIV jadi penyakit AIDS. Patuh pada rencana penyembuhan serta menempuh uji coba secara tertib merupakan kunci untuk mengelola keadaan ini.

Penyakit AIDS

Bagaimana Cara untuk Mengobati Penyakit AIDS?

Sampai dikala ini, belum terdapat obat yang bisa mengobati penyakit HIV/ AIDS. Penyembuhan yang dicoba bertujuan untuk menghindari peradangan tumbuh supaya pengidap dapat hidup wajar. Penyembuhan penyakit HIV/ AIDS biasanya dicoba dengan melaksanakan pengobatan antiretroviral. Pengobatan antiretroviral bertujuan untuk melawan peradangan virus serta memperlambat penyebaran virus. Obat antiretroviral yang biasanya digunakan dalam mengobati penyakit HIV/ AIDS semacam berikut.

1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI)

Pada dikala dini terinfeksi, virus HIV/ AIDS hendak mulai masuk ke sel- sel sistem imunitas badan. Sel tersebut antara lain sel CD4 ataupun sel T. Sehabis virus masuk ke sistem imunitas badan, virus mulai tumbuh serta perbanyak diri.

Sehabis itu, virus hendak mengganti modul genetik yang wajarnya dari DNA ke RNA jadi RNA ke DNA. Proses tersebut diucap dengan transkripsi terbalik. Sepanjang proses transkripsi terbalik diperlukan enzim reverse transcriptase.

Obat NRTI bekerja dengan cara memblokir enzim reverse transcriptase supaya tidak tumbuh terus menjadi banyak serta mencegahnya jadi parah. Obat NRTI yang biasanya digunakan antara lain abacavir, emtricitabine, lamivudin, tenofovir disoproxil fumarate, serta zidovudine.

2. Non- nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI)

Non- nucleoside reverse transcriptase inhibitors adalah obat dengan cara kerja yang mirip dengan NRTI. Obat ini menghentikan virus HIV supaya tidak mereplikasi diri serta tumbuh terus menjadi banyak. Obat yang tercantum dalam non- nucleoside reverse transcriptase inhibitors semacam doravirine, efavirenz, etravirine, serta rilpivirine.

3. Cytochrome P4503A (CYP3A) Inhibitors

Cytochrome P4503A ataupun CYP3A adalah enzim di dalam hati yang menolong sebagian guna badan. Enzim ini menolong badan dalam memecah ataupun memetabolisme bermacam tipe obat- obatan yang masuk ke badan. Konsumsi obat ini bisa tingkatkan guna kandungan obat HIV serta obat lain yang disantap. Walhasil, kinerja obat hendak terus menjadi optimal serta bisa menolong memaksimalkan keadaan kesehatan penderita HIV/ AIDS. Sebagian obat yang kerap digunakan semacam cobicistat serta ritonavir.

4. Integrase Inhibitors

Virus HIV yang masuk ke badan memerlukan enzim integrase untuk menginfeksi sel T. Virus hendak memasukkan DNA HIV ke dalam DNA manusia serta tumbuh terus menjadi banyak. Obat integrase inhibitors adalah obat antiretroviral yang bertugas untuk memblokir aksi tersebut supaya virus tidak meningkat banyak. Pemberian obat integrase inhibitors umumnya hendak diberikan semenjak awal kali dinyatakan positif HIV. Obat- obatan yang tercantum dalam tipe integrase inhibitors semacam dolutegravir serta raltegravir.

5. Protease Inhibitors (PI)

Virus HIV memerlukan enzim protease untuk bisa bereplikasi jadi lebih banyak. Obat protease inhibitors bekerja dengan cara mengikat enzim protease. Enzim protease yang diikat oleh protease inhibitors hendak menghindari virus HIV bereplikasi jadi lebih banyak. Dampaknya, bisa kurangi jumlah sel sehat yang terinfeksi oleh virus HIV. Obat protease inhibitors yang digunakan untuk mengobati penyakit HIV/ AIDS semacam atazanavir, darunavir, fosamprenavir, ritonavir, serta tipranavir.

6. Entry Inhibitors

Virus HIV/ AIDS wajib mengikat protein sel untuk bisa masuk ke dalam sel T yang sehat. Obat entry inhibitors mempunyai khasiat untuk menghindari virus HIV/ AIDS masuk ke dalam sel T. Tetapi, pemakaian obat ini tidak sering digunakan pada penyembuhan dini. Dokter hendak mulai merekomendasikan obat ini kala penyembuhan lain tidak membagikan pergantian. Obat entry inhibitors yang digunakan antara lain enfuvirtide serta maraviroc.

7. Fusion Inhibitors

Fusion inhibitors adalah obat tipe lain yang banyak digunakan dalam proses penyembuhan penyakit HIV/ AIDS. Untuk bisa tumbuh terus menjadi banyak, virus HIV memerlukan sel T inang. Disinilah guna obat ini, ialah membatasi virus HIV yang merambah sel T inang sehingga menghindari virus bereplikasi. Sampai dikala ini, masih ada satu obat fusion inhibitors, ialah enfuvirtide.