Kontroversi Zee JKT48: Komentar “Mirip Dobby” dan Reaksi Publik

billsworkshop.com – Zee JKT48, salah satu anggota grup idola populer JKT48, baru-baru ini menjadi sorotan setelah mendapat komentar dari beberapa warganet yang penyebutannya mirip dengan karakter Dobby. Komentar ini menimbulkan kekesalan Zee dan reaksi dari publik.

“Seperti Dobby.”

“Zee mirip Dobby,” tulis warganet lain.

Mendapat komentar kurang menyenangkan, Zee JKT48 pun menanggapinya dengan kesal dalam sebuah siaran langsung di TikTok.

“Enggak tahu kenapa sekarang kayak, komennya literally judging fisik. Kamu lihat di TikTok tahu nggak sih yang Ashel (member JKT48) dikata-katain, aku sebel banget sih itu kayak, yang ngatain emang cakep?,” kata Zee JKT48 dalam potongan video yang diunggah akun @prtmmatoya.

Seperti yang dikatakan Zee JKT48, tak hanya dirinya yang disebut mirip Dobby, tapi juga Ashel dan Jessi JKT48.

“Yang ngatain kayak Dobby, sumpah aku lihat banyak banget di TikTok orang yang ngatain ternyata bukan ke aku doang, ke member lain juga ngatain mirip Dobby, menurut aku itu nggak sopan,” kata Jessi dalam potongan video yang diunggah akun TikTok @JKT48.enthusiast7.

Siapa Zee JKT48: Profil Singkat

Zee JKT48, juga dikenal sebagai Zahra Yuriva Dermawan, adalah seorang anggota JKT48 yang memiliki banyak penggemar. Karirnya di dunia hiburan telah membuatnya dikenal luas di kalangan penggemar musik dan idolanya.

Apa Arti Dobby Menurut Warganet

Setelah melihat ini, beberapa warganet bertanya-tanya siapa sebenarnya Dobby yang mereka maksudkan.

Dobby bukanlah nama yang merujuk kepada satu orang saja. Sepertinya, yang dimaksud oleh warganet adalah seorang perempuan asal China bernama Xiao Xiao.

Xiao Xiao adalah seorang yang memiliki Seckel Syndrome yang terkenal di TikTok karena sering mengunggah video marah-marah. Video-video ini dianggap lucu oleh warganet dan menyebar luas di berbagai negara.

Kondisi genetik yang langka membuat Xiao Xiao memiliki tubuh yang lebih kecil dari orang sebaya. Banyak warganet internasional yang mengatakan Xiao Xiao mirip dengan karakter Dobby dalam film Harry Potter.

Sejak itu, panggilan Dobby melekat pada Xiao Xiao dan banyak warganet internasional yang lebih mengenalnya dengan nama Dobby daripada Xiao Xiao.

Baca Juga : “Begini Cara Memasang dan Memberikan Makanan Melalui Selang NGT untuk Lansia”

Komentar Kontroversial: “Mirip Dobby”

Komentar yang menyebutkan Zee JKT48 mirip dengan Dobby, seorang karakter dari seri Harry Potter, menjadi perdebatan di media sosial. Beberapa warganet menganggap komentar tersebut tidak pantas dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap perasaan Zee JKT48 sebagai individu.

Reaksi Zee JKT48: Kekecewaan dan Kritik Terhadap Komentar Negatif

Zee JKT48 merespons komentar tersebut dengan ekspresi kekecewaan dan kritik terhadap perilaku yang merendahkan dari beberapa warganet. Ia menegaskan bahwa setiap orang berhak dihargai dan komentar yang merendahkan tidak dapat diterima.

Dampak Psikologis: Pentingnya Kesadaran atas Komentar Negatif

Komentar negatif terhadap penampilan seseorang dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan, terutama ketika komentar tersebut diungkapkan secara terbuka di media sosial. Kesadaran akan dampak psikologis ini penting dalam mendorong penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

Pembelajaran: Menghargai Keanekaragaman dan Individualitas

Kontroversi ini dapat menjadi pembelajaran penting tentang pentingnya menghargai keanekaragaman dan individualitas setiap individu. Setiap orang memiliki penampilan dan karakteristik yang unik, dan menghargai perbedaan tersebut adalah bagian dari menghargai keragaman di masyarakat.

Mengakhiri Stigma dan Meningkatkan Kesadaran

Kasus ini menunjukkan bahwa masih ada stigma terhadap penampilan dan komentar negatif di media sosial. Penting bagi kita semua untuk mengakhiri stigma ini dan meningkatkan kesadaran akan dampak psikologis dari komentar yang merendahkan.

Harapan untuk Masa Depan: Membangun Lingkungan yang Positif dan Menghargai Individu

Dengan kasus ini, diharapkan bahwa kita dapat membangun lingkungan di media sosial yang lebih positif, di mana setiap individu dihargai dan diperlakukan dengan rasa hormat. Hal ini penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua orang.